Senin, 27 April 2020

Telat Haid 3 Bulan, tapi Hasil Testpek Negatif




Aku sekedar shering masalah yang pernah aku alami. Belum lama ini aku mengalami telat datang bulan. Awalnya aku masih tenang ketika hanya telat satu bulan. Aku pikir emang siklus haid ibu menyusui mungkin nggak teratur karena anak emang full ASI. Tapi bulan berikutnya pun masih belum datang bulan juga.

Saat itu aku mulai was was, kenapa? Karena saat ini anak keduaku berusia sebelas bulan dan yang pertama tiga tahun. Jarak kehamilan yang cukup dekat. Ini karena aku dan suami memutuskan untuk tidak melakukan KB. Nah... setelah kelahiran anak kami yang kedua ini, sebenarnya dokter menyarankan untuk KB IUD karena kelahiran bayi kami yang kedua ini melalui proses caecar. Aku masih bimbang antara KB atau tidak. Suami memasrahkan keputusan ini sepenuhnya padaku. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi.

Sampai usia anak kedua kami sebelas bulan siklus haidku terbilang lancar. Satu bulan sekali meski kadang maju kadang mundur. Bidan juga tidak menyarankan KB kalender karena siklus haid yang tidak teratur ini.

Ketika telat haid selama dua bulan aku mulai bertambah was was, kalau-kalau ternyata aku hamil lagi. Jujur, secara mental aku masih belum sanggub untuk hamil lagi. Aku sedikit mengalami trauma untuk kelahiran anak kedua kami. Pikiranku makin kacau setelah browsing terkait hamil lagi setelah menjalani operasi caesar kurang dari dua tahun. Banyak artikel yang menyatakan kalau operasi caesar yang dilakukan lagi kurang dari dua tahun amatlah beresiko bagi ibu. Kemungkinan jahitan belum kering sepenuhnya, pendarahan, sampai trauma.

Akhirnya aku melakukan test secara mandiri dan hasilnya negatif. Pertengahan bulan ke dua aku melakukan test lagi dan hasilnya masih negatif. Tapi pikiranku masih tidak tenang. Akhirnya aku melakukan pemeriksaan ke bidan dekat rumah. Hasilnya masih negatif.
Suami menyuruhku untuk tenang, bisa saja tidak haid karena stress atau kecapekan. Meski sesekali kami sempat ribut juga masalah saya yang tidak mau KB.

Bulan berikutnya aku masih tak kunjung datang bulan juga. Aku dan suami memutuskan untuk melakukan USG karena takut kalau kalau ada kista atau malah kanker servic di rahimku. Karena sebelumnya aku memang sering mengalami nyeri datang bulan yang luar biasa. Sebelum melakukan USG aku masih mencoba mencari informasi via daring. Tentang telat haid tiga bulan tapi hasil test negatif. Memang ada kemungkinan hasil testpek tidak akurat atau salah. Karena saudara sepupuku juga pernah mengalami. Sudah telat tiga bulan hasil test negatif tau tau sudah hamil lima bulan. Kebanyakan kasus memang seperti itu. Apalagi jika siklus haid setelah melahirkan tergolong lancar atau rutin satu bulan satu kali. Beda cerita jika belum haid sama sekali pasca melahirkan ya.. ada kemungkinan masalah hormon menyusui juga bisa.

Tapi terkadang kita mengalami apa yang tidak dialami kebanyakan orang. Pada kasus telat haid yang aku alami ini, ternyata justru masalah hormon. Meski pasca melahirkan aku rutin datang bulan dan mendadak stop selama tiga bulan. Kenyataannya aku tidak hamil. Masalah utamanya adalah hormon menyusui yang mengakibatkan tidak datang bulan ditambah stress karena memikirkan telat datang bulan yang justru memperparah siklus haid. Akhirnya dokter menyarankan untuk mengkonsumsi obat untuk memperlancar haid. Karena anak masih minum ASI, aku memutuskan untuk mengkonsumsi jus lidahbuaya. Dan benar selang empat hari konsumsi lidah buaya, haid keluar dan mulai rutin satu bulan sekali. Meski kadang suka maju mundur syantik.

Pointnya adalah, ketika mengalami hal yang saya alami, jangan panik dan stress. Banyak-banyak cari informasi. Tapi kalau kalian tipikal orang yang mudah stress, mending langsung konsultasi sama bidan atau dokter. Hal itu sangat membantu dari pada hanya menerka nerka apa yang terjadi pada tubuhku.... dan justru makin memperparah keadaan karena stress.