Dari mana datangnya istilah
cinta?dari kamus bahasa indonesia?sama saja, manusia juga yang menulisnya.
Mungkin tak banyak orang yang memikirkan hal ini. Cinta...Kerap kali sejoli
mengagung-agungkan kata itu. Seperti apa cinta itu?hanya hatimu yang bisa
menjawabnya, seperti itu kata remaja tiap kali ditanya. Innosance, cinta itu
datangnya dari hasrat manusia, birahi, sex dan hubungan Adam Hawa. Apa lagi
kalau bukan itu.
Hal sederhana yang kerap kali luput dari akal
sehat kita. Dan hal-hal seperti itu yang menyeret manusia pada pemikiran ala
negeri dongeng. Pemikiran yang berpusat pada satu tambah satu sama dengan dua.
Sementara rasional kita sebenarnya sadar, namun kebiasaan dan kesepakatan antar
manusia yang mendominasi kerap kali melunturkan kebenaran rasional.
Melalui interaksi pria dan wanita, bertemunya
hasrat bahkan sex itu sendiri lah yang membangun kata cinta. Seiring
berjalannya waktu pemaknaan cinta sendiri semakin meluas. Bahkan pemaknaannya
semakin menafikan pengertian cinta itu sebenarnya. Pernah dengar kata “cinta
tak harus memiliki”? benarkah cinta bisa bertahan tanpa memiliki? Jika ada dua
pilihan mencintai tanpa memiliki atau mencintai dan memiliki? Tentu kita akan
memilih opsi ke dua. Cinta itu hasrat, ada perasaan ingin memiliki di dalamnya.
Cinta itu perasaan, tapi pusat syaraf dan pusat
pemrograman manusia adalah otak. Ketika cinta memang selayaknya kita lupakan,
ketika cinta kita berlabuh pada tempat yang salah, ketika cinta yang diharapkan
akan memperburuk batin kita sesungguhnya cinta itu masih bisa dinafikkan. Otak
masih mampu mengolah perasaan dalam diri kita. Ketika ada ungkapan cinta itu
datangnya dari hati bukan pikiran apa yang akan anda lakukan ketika anda
didatangi cinta oleh orang yang salah?mengikuti kata hati?
Hati tidak diprogram untuk
mengolah perasaan atau memberi jawaban pada manusia. Fungsi hati secara
biologis adalah menetralisir racun. Jadi, masihkan berpikir hati bisa
merasakan?otak kitalah yang mampu merasakan perasaan cinta itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar